Tuesday 28 September 2010

Memperpanjang Usia


Kutipan dari Buku "SEBERAPA PENUH EMBER ANDA?"Karangan Tom Rath dan Donald O.Clifton, Hal.95-100 :
Emosi-emosi negatif bisa menyebabkan terjadinya permasalahan-permasalahan yang serius.Ribuan penelitian telah berhasil menyingkap fakta bahwa kerusakan bisa menimbulkan gangguan-gangguan seperti stres, perasaan takut, dan rasa bermusuhan yang tumbuh di dalam pikiran dan berpengaruh terhadap tubuh manusia. Sebaliknya, emosi-emosi positif bisa membantu kita untuk menghadang berbagai gangguan kesehatan dan depresi. Emosi-emosi positif ini memungkinkan kita untuk segera pulih dari rasa sakit, trauma, dan gangguan penyakit lainnya.Dengan demikian emosi positif bisa meningkatkan daya tahan hidup manusia.
         Para peneliti yang melakukan riset terhadap sebanyak 839 pasien di Klinik Mayo selama lebih 30 tahun menemukan sebuah pertalian antara optimisme dalam hal bagaimana manusia menjelaskan peristiwa-peristiwa yang dialami semasa hidup seseorang dan rendahnya tingkat resiko kematian dini. Dan sebuah penelitian yang penting terhadap 180 biarawati Katolik menunjukan bahwa biarawati-biarawati yang memiliki emosi positif secara signifikan memiliki peluang hidup lebih lama dibandingkan dengan biarawati-biarawati yang memiliki emosi positif lebih rendah. Para peneliti mempelajari otobiografi tertulis dari masing-masing perempuan tersebut yang dibuat ketika mereka berusia duapuluh tahunan. Frekuensi dari emosi-emosi positif tulisan-tilisan masa awal ini diberi nilai dan selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata kematian mereka ketika mencapai usia 75 sampai 95 tahun.
          Hasilnya ternyata cukup mencengangkan ,biarawati-biarawati yang dilaporkan memiliki emosi-emosi positif yang lebih banyak sepanjang hidupnya ,secara rata-rata didapatkan bahwa mereka memiliki kesempatan hidup 10 tahun lebih lama. Yang lebih mengejutkan adalah didapatkan sebuah fakta, bahwa sebanyak 25 biarawati yang dikelompokkan kedalam kelompok dengan emosi positif yang rendah telah meninggal dunia ketika riset ini sedang berlangsung, di mana dalam kelompok biarawati yang memiliki emosi positif lebih tinggi, angka kematiannya hanya sebanyak 10 orang.
             Untuk menempatkan fenomena ini dalam sebuah perspektif, anda bisa membandingkannya dengan pengaruh merokok yang bisa mengurangi harapan untuk hidup sampai dengan 5,5tahun untuk laki-laki dan 7 tahun untuk kaum hawa, sehingga dengan demikian sebenarnya emosi negatif dapat memangkas harapan hidup seseorang lebih tinggi dibandingkan dengan merokok. Memang tidak ada peringatan dari kepala juru rawat kesehatan mengenai hal ini, tetapi sebaiknya mulai sekarang harus segera dipikirkan dan direnungkan.

optimisme yang muncul dalam masa-masa awal kehidupan seseorang diperkirakan akan berdampak pada kondisi kesehatan yang baik di masa mendatang.

No comments:

Post a Comment